Sumber Kesaksian: Daniel Subagyo
Jalan hidup seseorang tidak ada yang dapat mengetahui selain yang Empunya kehidupan kita. Dia adalah pemilik hidup kita, Dia juga yang mengatur kehidupan kita.Segala sesuatu berada dalam kekuasaanNya.Dia juga yang menganugerahkan setiap kasih dan berkat, namun seringkali manusia tidak menyadari segala karyaNya.
Seperti yang terjadi dalam kehidupan Daniel Subagyo atau panggilan akrabnya yaitu Bagyo. Dalam kehidupan masa mudanya dia terkenal sebagai seorang pemabuk, penjudi dan calo. Kehidupannya amat kelam dan dia bertahan beberapa lama menjalani kehidupan. Setelah dia menikah, perlahan-lahan dia meninggalkan cara hidup yang lama. Ia memulai karirnya sebagai office boy di salah satu kantor. Setiap hari dia mengerjakan pekerjaannya dengan tekun dan sabar. Dia tidak merasa malu mengerjakan pekerjaan melap meja, membersihkan ruangan, mengantar minuman untuk para karyawan kantor dan masih banyak lagi pekerjaan kantor yang dilakukannya. Semua dilakukannya dengan tekun dan rajin demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Pada suatu hari di saat istrahat kantor, Bagyo mohon ijin di kantor akan pergi ke salah satu bank. Dengan mengendarai kendaraan bermotor tanpa menggunakan helm, berangkatlah ia ke bank pada kecepatan sedang. Di belakang motornya, ada sebuah mobil truk dengan kecepatan tinggi.Truk itu tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya sehingga menabrak motor yang dikendarai Bagyo.Tabrakan itu sangat keras yang menyebabkan Bagyo terjatuh dari motornya dan dia digilas roda mobil. Toni tergeletak di jalan tak sadarkan diri. Perutnya robek dan terdapat banyak luka di tubuhnya. Banyak darah yang keluar dari perut. Di benak kita pasti mengatakan bahwa orang itu pasti meninggal.
Satu jiwa manusia tergilas roda mobil truk merupakan kejadian paling mengerikan. Secara akal pikiran manusia akan berkata bahwa tidak mungkin orang sekarat seperti itu akan bertahan hidup. Bagyo segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan secepatnya. Dokter segera mengambil tindakan darurat pada Bagyo yang mengeluarkan banyak darah dan berbagai usaha telah ditempuh tim dokter demi keselamatan jiwa Bagyo. Tim dokter sudah mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. Selama satu minggu Bagyo tidak sadarkan diri dan terus dilayani oleh hamba Tuhan untuk menguatkan diri Bagyo dan memohon pertolongan Tuhan kiranya Bagyo disembuhkan oleh Tuhan.
Suatu hari, ketika Bagyo berada di pembaringan, tiba-tiba ada suatu cahaya yang memantul mengenai dirinya dan ia merasakan ada tangan menjamah perutnya. Sekujur tubuhnya terasa dingin. Ia juga melihat seseorang memakai jubah putih berdiri menatap dirinya, namun Bagyo tak mengenal orang yang berdiri di hadapannya.
Beberapa saat kemudian, seorang hamba Tuhan yang sering melayaninya datang kembali menjumpai dirinya dan Bagyo bertanya pada hamba Tuhan tentang orang yang berjubah putih menghampirinya. Hamba Tuhan itu menjawab bahwa orang yang berjubah putih itu adalah Tuhan. Betapa kagetnya Bagyo, sebab di dalam hidupnya dia tidak pernah mengenal Tuhan. Lalu hamba Tuhan itu menjelaskan siapa Tuhan itu dan apa peranNya dalam kehidupan umat manusia. Bagyo menyadari betapa Tuhan itu sangat mengasihi umatNya.
Sungguh di luar dugaannya, ternyata Bagyo mengalami kesembuhan. Bagyo semakin yakin ketika dia menjamah perutnya yang luka menganga ternyata tidak sakit lagi. Bagyo merasa malu dan bersalah atas semua yang dilakukannya selama ini.Kehidupannya yang jauh dari Tuhan dan tidak pernah melibatkan Tuhan dalam kehidupannya.Walaupun perjalanan kehidupannya sangat kelam tetapi Tuhan tetap mengasihinya. Tangan Tuhan tak kurang panjang mengulurkan segala kasihNya dalam kehidupan umatNya. Ia datang untuk menyelamatkan setiap manusia dari segala dosa yang dilakukan.